Rabu, 22 Februari 2017

Cara Membuat Geodatabase

Cara Membuat Geodatabase pada ArcGIS 10.2

Para User ArcGIS yang berbahagia, pada kesempatan kali ini, kita akan balajar bersama, bagaimana membuat geodatabase pada arcGIS. Fungsi daripada Geodatabase sendiri yang paling utama adalah untuk mempermudah kita dalam pencarian data.

Mungkin selama ini banyak user ArcGIS yang datanya seabreg-abreg dan menggunakan sistem penyimpanan folder untuk data-datanya. padahal, saat kita menggunakan sistem folder biasa, satu data shapefile sendiri sudah memiliki 7-9 jenis subdata yang harus ada supaya file tersebut bisa dibuka (file dengan extension shp,dbf, prj, sbn, sbx, shx, shp.xml,  etc). akibatnya adalah saat kita membuka folder tersebut, akan ribet bacanya dan ini mengurangi efektifitas kita dalam bekerja.
Cara yang paling mudah adalah membukanya dalam Arc Catalog dan membuat suatu sistem penyimpanan yang terstruktur dengan bentuk geodatabase.

Fungsi lainnya dari membuat Geodatabase adalah banyak tools-tools dalam arcgis yang hanya berguna ketika kita mempunyai sistem Geodatabase dimana tiap-tiap featurenya menjadi saling berhubungan. contoh tools tersebut adalah topology yang fungsinya akan kita bicarakan di lain kesempatan karena tool ini juga sangat penting.

Ada 3 tingkatan dalam penyusunan Geodatabase, yaitu Geodatabase-Feature Dataset-Feature Class dan berikut adalah langkah-langkahnya

Langkah I. Buka ArcMap

Kalo ini gak usah dijelasin caranya ya....

Langkah II. Buka Arc Catalog

klik icon catalog


Klik aja jangan ragu


Maka akan muncul jendela catalog



Langkah III. Membuat geodatabase

Pilih drive kerjamu.
Bisa di D: atau E: atau di dalam folder kerja.

klik kanan -pilih new- pilih geodatabase (ada "File Geodatabase" dan "Personal Geodatabase").

kalau saya, lebih prefer ke Personal Geodatabase supaya dapat dikoneksikan dengan Microsoft Office



Lalu isikan nama Databasemu
(bisa nama Perusahaan atau nama region kerja atau nama wilayah kerja, intinya terserah sih, yang penting memudahkan)

dan jadilah sebuah geodatabase kosong dengan extensi mdb(Personal Geodatabase) atau gdb(File Geodatabase).

LANGKAH IV. Membuat Feature dataset

Setelah geodatabasemu jadi, akan tampak pada jendela catalog,
pilih geodatabasemu-klik kanan-new-feature dataset.


lalu isikan namanya dan atur koordinat sistemnya sesuai areal kerjamu.

LANGKAH V. Membuat Feature class

Feature class adalah data kita. atau biasa kita sebut dengan shapefile apabila kita menggunakan sistem penyimpanan menggunakan folder. Feature class mempunyai atribut tabel dimana fungsi dari Sistem Informasi Geografi yang sebenarnya tersimpan pada tabel ini yang dikombinasikan dengan sebarannya secara spatial.

Klik Kanan pada feature dataset yang sudah dibuat-pilih new-pilih feature class.


isi namanya(jangan pakai spasi, underscor boleh)
Pilih bentuknya (Line, Polygon, Point)
lalu susun atribut tabelnya (Isi field name, dan tipe data isian)

TIPS dan PENTING!!! 

1. Sebelum menyusun geodatabase, patikan kamu sudah membuat draft susunan penyimpanan, karena dalam geodatabase intinya sama dengan folderisasi.

Saya membagi database saya sesuai dengan jenis pekerjaan. contoh yang saya terapkan adalah pada
perkebunan dan bisa digunakan dalam pekerjaan lain.

Nama Geodatabase : Nama Perusahaan
Nama Feature Dataset : jenis data (LANDUSE, BAPP, GRTT, BOUNDARY, POINT, LINE, BASIC)
Nama Feature class : nama pekerjaan (Areal statement, Land Clearing, Road, Drain, Jembatan, etc)

2. Dalam pekerjaan, penting mempunyai satu data yang merupakan gabungan progres kerja atau yang kita bisa sebut sebagai database. jadi pekerjaan yang sama gak perlu pakai banyak shapefile / feature class, cukup 1 saja namun bisa update berkelanjutan, caranya adalah mengatur susunan atribute tabel dengan baik.

Selamat mencoba dan silahkan mengutak atik databasemu sesuai kenyamanan dan kebutuhan. intinya ada pada kreatifitasmu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar